Jumat, 10 Juli 2009

SENI JARANAN KEDHIREN SEBAGAI IDENTITAS KESENIAN DAERAH KEDIRI





Kesenian jaranan sering disebut dalam banyak nama. Di Ponorogo disebut jathil di tempat lain senterewe atau juga dikenal dengan jaranan pegon. Penampilan kesenian ini cukup sederhana dimainkan oleh empat sampai enam orang yang mengapit kuda-kudaan dari anyaman bambu. Menari-nari diiringi alunan ketu, kenong, gong, gumbeng, kendang, terompet, dan berujung pada atraksi ndadi atau kesurupan yang menjadi kekhasan jaranan. Di tengah masyarakat itulah yang menjadikan jaranan sangat populer dan menarik minat penonton.
Bukan hanya di kampung-kampung yang kehadirannya untuk memeriahkan ritual tradisional seperti sedekah bumi atau ruwatan desa. Akhir-akhir ini jaranan sering tampil untuk memeriahkan festival budaya di kota-kota Jawa Timur. Bahkan jaranan sering dapat posisi istimewa sebagai pembuka bernagai festival. Berbagai modifikasi tidak jarang dilakukan agar penampilan lebih menarik. Tidak mustahil banyak jenis jaranan sekarang menyertakan alat musik modern.
Begitu populernya kesenian ini di Jawa Timur tidak heran kalau sekarang Pemerintah Kediri sedang berupaya keras mengangkat jaranan sebagai simbol identitas daerah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

KEDIRI ONLINE Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template